Pola Pikir K3
Masyarakat Indonesia terus
berpikir untuk memajukan bangsanya, hal itu pasti dilakukan bagi manusia-
manusia yang masih memiliki rasa nasionalisme. Tetapi bangsa ini masih saja
relatif tertinggal dibandingkan negara lain jika dilihat dari sumber daya alam
yang dimilikinya. Lalu dimana letak kesalahannya? Sebagian kesalahannya
terletak pada aspek Sumber Daya Manusia. Menerima segala ilmu yang baik boleh-
boleh saja walaupun cara tersebut sebenarnya sangat tidak efisien. Karena apa? Karena
pada akhirnya kita tidak mengetahui yang mana yang benar dan yang mana yang
salah.
Pola pikir K3 adalah salah satu
solusi dari keadaan ini. Kritis, Kreatif, dan Konstruktif merupakan kata
kuncinya.
Pola pikir yang kritis adalah
pola pikir/ mindset yang tidak
gampang menerima sesuatu yang disodorkan begitu saja. Memunculkan pertanyaan “kenapa?”
merupakan salah satu yang harus dilakukan untuk mencapai pola pemikiran yang
kritis. Mengapa hal ini perlu ? Munculnya pertanyaan “kenapa?” pada setiap hal akan
memperdalam pemikiran kita hingga ke akarnya. Menjadikan pemikiran lebih tajam yang
efek nya adalah mendapatkan tingkat pemecahan masalah yang lebih efektif. Misalkan ketika anda membaca tulisan ini,
munculkan pertanyaan “Kenapa saya harus baca tulisan ini?” atau “ Mengapa kata
pertama dari tulisan ini adalah ‘Masyarakat’ ? “.
Pola pikir yang kreatif merupakan
pola pikir yang menghasilkan buah pikir sendiri, pemikiran yang tidak
terpikirkan oleh orang lain. Memikirkan sesuatu yang “Out of The Box” adalah hal yang baik. Banyak permasalahan yang
harus dipikirkan dengan tidak secara normatif, butuh yang kreatif. Berpikir kreatif
tidak mesti menciptakan hal baru, hanya dengan memindahkan suatu benda dengan
tangan kita saja sudah termasuk berpikir kraetif, asalkan hal tersebut tidak
terpikirkan oleh orang lain untuk dilakukan.
Pola pikir yang konstruktif,
dapat juga dikatakan sebagai pola pikir yang solutif. Maksudnya adalah pola
pikir yang berkonstruksi dan sistematis. Pola pikir ini disebut juga sebagai
pola pikir yang membangun untuk kepentingan bersama. Ketika suatu masalah
muncul dan kita sudah memiliki pola pikir yang kritis dan kreatif, maka yang
harus dimiliki selanjutnya adalah pola pikir yang konstruktif, kita harus
menyusun pemecahan masalah secara sistematis untuk membangun kepentingan
bersama tanpa memberatkan sebelah pihak, yang artinya berpikir untuk membangun
Indonesia.
Theo Syamuda
19813033
19813033
Tidak ada komentar:
Posting Komentar