Apa Pola Pikir K3?
Pola pikir k3 adalah :
1.
Kritis
Yaitu memandang
sesuatu dari berbagai sudut, atau bisa dibilang berpikir secara objektif. Tidak
mau menerima sesuatu tanpa bukti yang jelas. Berpikir kritis dibutuhkan untuk
menilai kewajaran sesuatu dan mempertimbangkan suatu pendapat. Berpikir kritis
merupakan upaya meningkatkan kemampuan seseorang dalam membandingkan beberapa
masalah yang sedang terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan
yang dapat memecahkan masalah tersebut, setiap orang memiliki pola pikir yang
berbeda. Namun dalam berpikir kritis kita juga perlu mempertimbangkan
berbagai hal seperti kebenaran, kecermatan dan kejujuran. Kita tidak boleh
mengritik seseorang secara asal-asalan. Dan kita juga harus bisa menerima
pendapat orang lain dan apabila kita salah, kita harus mau menerima kesalahan
tersebut. Ketika seseorang menyampaikan sebuah pendapat “x”, kita tidak harus
selalu setuju dengan orang tersebut, tapi kita harus mampu menelusuri pendapat
tersebut dari sudut-sudut tertentu sehingga kita mendapatkan sebuah kejelasan
dari pendapat tersebut . contoh : mengenai permasalahan kenaikan harga BBM. Kita
tidak boleh langsung marah atau tidak setuju dengan hal tersebut, tapi kita
harus teliti dulu bagaimana sebab dan akibat dari kenaikan harga BBM tersebut.
2.
Kreatif
Yaitu mampu
memecahkan masalah dengan pikiran sendiri dan berbeda walaupun dengan hal yang
sederhana, atau mampu memikirkan apa yang tak terpikirkan oleh orang lain. Dalam
berpikir kreatif kita dituntut untuk bisa mengembangkan imajinasi dan idenya
dalam menghadapi berbagai situasi. Tak hanya itu kita juga harus berpikir lebih
terperinci sehingga dapat menimbulkan ide-ide baru, serta kita juga harus mampu
memandang segala hal sari sudut pandang yang berbeda, sehingga kita dapat
membuat sebuah gagasan yang baru, asli dan inovatif. Hal ini menunjukan bahwa
setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menelaah dan memecahkan
suatu masalah. Contoh : ketika kita diberi
persoalan mengenai sampah yang tak
terorganisir. Kita harus mampu menemukan sebuah idea tau gagasan untuk
menanggulangi hal tersebut, seperti
pendaur ulangan sampah yang tidak bisa diurai, menjadikan sampah sebagai
bahan bakar, dan sebagainya.
3.
Konstruktif
Yaitu
menyelesaikan masalah dengan sebuah solusi yang membangun. Dalam berpikir
konstruktif diperlukan banyak pengalaman dan pengetahuan tentunya. Hal ini
dikarenakan kita dituntut untuk fokus
dan cermat dalam menyelesaikan sebuah masalah sehingga dapat mengambil
keputusan yang tepat dengan analisis yang tepat pula. Untuk melatih kemampuan
berpikir konstruktif, kita harus mempertajam kemampuan berpikir kita dengan
banyak bertanya, fokus dan teliti dengan hal-hal yang terjadi di lingkungan
sekitar, dan juga melalui diskusi dengan teman atau orang lain. Dengan berdiskusi
kita dapat menemukan berbagai sudut pandang yang pada akhirnya membuat kita
menghasilkan suatu hasil yang bersifat membangun atau konstrukif. Dalam berpikir konstruktif kita tidak boleh
menyalahkan orang lain tanpa alasan, tapi kita harus menemukan sebuah solusi
yang terbaik bagi kita dalam memecahkan suatu masalah. Dengan berpikir
konstruktif kita berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, kita akan mencoba
memahami, mendengar, dan menelaah setiap data yang kita peroleh terlebih
dahulu. Contoh : seperti permasalahan UN dihapuskan. Kita tidak boleh
memutuskan secara asal bahwa kita setuju atau tidak dengan hal tersebut, namun
kita harus meninjau ulang bagaimana seharusnya penyelesaian dari permasalahan
tersebut.
Nah, kita sebagai mahasiswa
seharusnya mampu mengembangkan pola pikir k3 agar kita mampu memecahkan
berbagai masalah dengan baik dan benar.
Diah
Alhusna Fitri
16913219
Tidak ada komentar:
Posting Komentar