Jumat, 23 Agustus 2013

Resume Materi Kolaborasi

Kolaborasi adalah suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun tujuan kolaborasi yaitu:
a) memecahkan masalah
b) menciptakan sesuatu
c) menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan
Sedangkan hambatan dalam berkolaborasi adalah:
- keahlian
- waktu
- biaya
- kompetisi
- kearifan konvensional
Ada tiga hal yang harus kita perhatikan untuk mencapai kolaborasi yang baik.
Yang pertama adalah team building.
Team building disini bertindak sebagai ide dasar. Tanpa ide dasar, tindakan kolaborasi sangat lah tidak efektif. Ibarat bangunan tanpa pondasi, bangunan tersebut tidak akan bertahan lama. Jika diberi hantaman sedikit maka akan porak-poranda. Begitu pula dengan kolaborasi tanpa ide dasar yang akan cepat bubar dan tidak tahan lama.
Sejarah pergerakan mahasiswa adalah yang kedua. Hidup itu pada dasarnya dibagi tiga sesi, masa lampau, masa sekarang dan masa depan. Untuk meraih masa depan, yang harus dilakukan adalah bekerja di masa sekarang dengan melihat masa lalu. Hal itu digunakan agar tujuan di masa depan dapat diraih dengan baik. Dengan melihat masa lalu, kita dapat melihat kesalahan- kesalahan yang tentunya dapat diperbaiki di masa depan dengan bekerja sebaiknya di masa sekarang.
Dan yang ketiga adalah manajemen konflik. Pergerakan tanpa pergesekan adalah hal yang hampir mustahil. Setiap kita berinteraksi dengan manusia, konflik adalah hal yang tidak bisa terhindarkan. Baik dari konflik yang kecil sampai konflik yang besar. Untuk menyelesaikan konflik, harus ada manajemen yang baik. Manajemen konflik yang baik adalah manajemen yang sistematis, menyelesaikan masalah secara berurut.
Ada tiga pendekatan konseptual utama untuj konflik keorganisasian yaitu:
1. Bargaining approach
Merupakan strategi pembatasan pengambilan sumber daya alam. Jadi setiap orang hanya mengambil kebutuhan yang benar- benar ia butuhkan. Dan sumber daya yang diambil ini pun harus dimaksimalkan penggunaannya.
2. Bureaucratic approach
Pendekatan dengan sistem ini biasanya digunakan jika masalah yang muncul adalah masalah struktural dari atas ke bawah maupin dari baeah ke atas. Pendekatan pemexahan masalah nya adalah dengan perubahan aturan-aturan birokratis yang sifatnya impersonal menjadi lebih personal.
3. Systems approach
Jika kedua pendekatan diatas gagal untuk memecahkan suatu masalah, maka gunakanlah pemecahan masalah  dengan sistem ini. Pemecahan masalah lebih mendekatkan ke sistem horizontalnya, bukan atasan ke bawahan ataupun sebaliknya. Strategi nya dapat dengan mengurangi perbedaan tujuan, melakukan seleksi, dan mengurangi ketergantungan pada penggunaan sumber daya bersama-sama.

Theo Syamuda
19813033

Resume Kolaborasi

Apakah yang disebut dengan kolaborasi? Kolaborasi adalah bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun tujuan kolaborasi adalah: 
  • memecahkan suatu masalah   
  • menciptakan sesuatu 
  • menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan

 Ada 3 hal yang penting dalam melakukan kolaborasi, yaitu:

1. Team building
Team building merupakan ide dasar dari kolaborasi, dimana setiap individu pada sebuah kelompok mampu bekerjasama untuk meraih tujuan bersama.

2. Sejarah pergerakan mahasiswa
Dengan belajar sejarah pergerakan mahasiswa pada zaman dahulu, kita akan belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu, dan berusaha agar tidak mengulanginya lagi.

3. Management conflict
Management conflict diperlukan saat ada orang-orang yang menyatukan diri untuk mencapai suatu tujuan namun karena mereka berbeda-beda, maka hal tersebut akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, diperlukan management conflict agar konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

Hambatan-hambatan dalam berkolaborasi yaitu keahlian, waktu, biaya, kompetisi, dan kearifan konvesional. Dan dalam berkolaborasi di suatu organisasi, pasti akan ditemukan berbagai konflik. Ada tiga pendekatan konseptual utama untuk mengelola konflik keorganisasian tersebut, yakni:

1. Bargaining approach
Ketika terdapat keterbatasan sumber biaya, digunakanlah bargaining approach yaitu mengatasi konflik dengan membagi rata kesempatan memperoleh sumber daya ataupun juga mengurangi keinginan untuk mendapatkan sumber daya tersebut.

2. Bureaucratic approach
Konflik terjadi karena pengendalian dari pihak atas ke pihak bawah tidak dapat terjadi karena mereka menolak untuk dikendalikan. Pada umumnya pendekatan ini dipakai pada kolaborasi yang sudah memiliki struktur hierarkhi tersendiri. Strategi untuk menyelesaikan konfliknya adalah dengan mengganti aturan-aturan yang bersifat impersonal untuk pengendalian personal.

3. Systems approach
Jika kedua pendekatan di atas sudah dilakukan namun tetap gagal, pendekatan ketiga dapat dilakukan. Systems approach berisi koordinasi berbagai masalah dan lebih ke arah hubungan horizontal, bukanlah dari atas ke bawah. Strateginya dapat digunakan dengan mengurangi perbedaan tujuan, melakukan seleksi, mengurangi ketergantungan penggunaan sumber daya secara bersama-sama.


Penulis 
Giffani Kartika Aviantty
NIM 16013241 

Review Seminar OSKM ITB 2013

Merupakan sebuah hadiah dari KM ITB untuk kita, rakyat muda Ganesha. Ialah sebuah seminar yang sangat megah, dengan kehadiran narasumber- narasumber yang luar biasa. Narasumber yang sangat berkompeten di bidang nya untuk memberikan ilmunya secara cuma- cuma kepada rakyat muda Ganesha. Mereka adalah kakak- kakak dari Wardasi, Kak Saska dari Riset Indie, Ibu Tri Mumpuni dan yang paling istimewa adalah Bapak Gita Wirdjawan selaku Menteri Perdagangan RI dan Ketua umum PBSI.
Selayaknya seminar pada umumnya, seminar kali ini dibuka dengan kata sambutan yang pertama kali disampaikan oleh panitia OSKM 2013 yang diwakili Sekjen nya. Selanjutnya kata sambutan disampaikan oleh presiden KM ITB, Kak Nyoman Anjani. Ada satu pesan yang sangat berkesan dari Kak Nyoman yang kira- kira seperti ini, “ Supaya Kampus Ganesha ini menjadi tempat belajar setinggi- tingginya sampai langit ke tujuh, tetapi janganlah lupa kembali ke tanah untuk menyejahterakan rakyat nya” . Lalu Pak Kadarsyah selaku Wakil Rektor juga menyampaikan beberapa hal bahwasannya, manusia ini memiliki otak kiri dan otak kanan, jadi manusia juga harus memiliki olah rasa, sehingga beruntung kita memiliki seminar ini dengan pembicara Pak Gita Wirdjawan dan yang lainnya.

Pak Gita Wirdjawan :
Kearifan Lokal yang menjadi tema OSKM kali ini sangat sesuai dengan  atmosfer studi di ITB. ITB saat ini merupakan muara berkumpulnya putra- putri bangsa yang berasal dari penjuru Nusantara. Yang mengakibatkan suasana di ITB sangatlah beragam.
Ada satu pesan yang Pak Gita sampaikan, “ Memang Tuhan Allah lah yang menentukan semuanya, but If you want it, you’ll get it.” Artinya jika kita memang mau menginginkan sesuatu, kita akan mendapatkannya. 
Indonesia adalah negara yang sangat beragam dengan suku- suku, bahasa daerah, dan kearifan lokal yang luar biasa banyaknya. Jika kita inging maju, maka kita harus mengedepankan Pluralisme. Ada empat hal yang disebut “Gangnam” yang dapat menjadi indikator untuk Indonesia maju, yaitu
1. Keahlian Teknologi
2. Kesinambungan Demokrasi
3. Kekayaan Budaya
4. Kemajuan Ekonomi
Pada kenyataan nya, pertumbuan ekonomi bangsa kita masih sangat jauh tertinggal dari bangsa lain. Salah satu penyebab hal ini adalah kita terlalu senang dengan produk- produk NonIndonesia. Masih banyak yang menganut pemikiran “ Murah Kenyang” , alangkah baik nya jika kita menganut pemikiran “ Bangga Berbangsa” dengan produk- produk merah putih yang sangat beragam ini. Semoga di tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara maju dengan teraihnya aspek- aspek diatas tadi.
Saat ini, dengan adanya liberalisasi ekonomi untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, sudah banyak negara dari anggota Masyarakat ini mempersiapkan masyarakat nya. Contohnya saja Thailand, mereka sudah belajar Bahasa Indonesia untuk suau saat nanti melakukan perdagangan di Indonesia. Pertanyaan yang muncul adalah, “ Siap nggak kita? “ . Untuk mencapai kondisi yang ideal, Produktivitas kerja masyarakat Indonesia harus naik sekitar 60%, dan hal ini tidak mudah untuk dicapai. Butuh perjuangan untuk mencapai nya. Selain itu, untuk berkompetisi dengan masyarakat Ekonomi ASEAN lainnya, ada beberapa hal yang harus ditingkatkan yaitu, Teknologi, Sistem demokrasi, kekayaan budaya, dan semangat kesatuan. “We have to be nationalistic, but at the same time we have to be internasionalist.” . Jadilah Garuda- Garuda yang kreatif, terampil, berteknologi dan bersemngat kebangsaan.


Mas Indra (Wanadri)
Tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan proklamasi kemerdekaan nya. Hasil dari proklamasi ini adalah Indonesia yang dikenal sekarang tetapi hanya daratan nya saja. Kemudian saat Deklarasi Djuanda dideklarasikan, Indonesia bertambang luasnya tiga kali lipa dari sebelumnya. Begitu dahsyatnya deklarasi ini dapat memperluas bangsa Indonesia tiga kali lipat tanpa adanya pertumpahan darah. 
Indonesia ini sebenarnya adalah negara kelautan karena begitu luasnya laut di negara kita. Kurang lebih 70% dari negara kita adalah wilayah perairan. Sehingga lebih pantas disebut sebagai negara kelautan yang bertabur pulau, bukan negara kepulauan. Dahulu di jaman pemerintahan Sriwijaya, Nusantara lebih berorientasi ke laut daripada ke darat. Hasilnya adalah kebudayaan itu akan bergeser ke arah utara, sehingga Nusantara lah yang mempengaruhi bangsa- bangsa lain yang ada di utaranya. Tetapi sekarang, ketika orientasi sudah berubah ke darat, yang terjadi adalah kebudayaan bergerak dari utara ke selatan. Sehingga indonesia lebih banyak menyerap kebudayaan negara utara.
Ada tiga hal yang kita lakukan untuk mencintai Indonesia, yaitu:
1. Sadar diri
2. Sadar Lingkungan
3. Sadar tujuan


Ibu Tri Mumpuni
Manusia terdiri dari dua hal yaitu pengetahuan dan perasaan. Untuk menghasilkan akal yang sehat, maka yang harus dilakukan adalah menyinkronisasi kedua hal tersebut, harus saling seimbang agar mampu membaca Indonesia ini dengan baik. Kita juga harus berintegritas agar tidak menjual harta kekayaan Bangsa ini kepada Masyarakat Asing. Marilah tetap mempertahankan Kesejahteraan Masyarakat Lokal.
Saat ini, sistem yang berjalan dapat dikatakan salah. Ada dua hal yang tidak dapat terpisahkan yaitu Sumber Daya lokal dan Komunitas Lokal. Celakanya, yang diambil oleh asing hanya Sumber daya lokal nya saja tanpa mau campur tangan terhadap Masyarakat Lokal nya. Sehingga yang terjadi adalah kesejahteraan dari masyarakat lokal tersebut akan terpuruk. Sistem yang akan terus berjalan seperti ini akan mematikan masyarakat lokal, tetapi menebalkan brankas para pemilik modal dan petinggi perusahaan asing. Sungguh tidak manusiawi.
Lalu siapa yang pantas disalahkan? Salahsatunya adalah materi pendidikan formal kita yang terlalu pro industri.
Cara memperbaiki keadaan adalah dengan menjadi pemimpin berintegritas, melindungi bangsanya dari cengkeraman asing. Kita dapat mewujudkan mimpi bangsa ini dengan menjadi pemimpin yang berintegritas dikemudian hari nanti. Satu yang harus diingat adalah “ Jangan pernah anda berpikir tanpa punya rasa.” Kemerdekaan seluruhnya adalah milik anak bangsa.


Kak Saska ( Riset Indie)
Ketika riset yang ada saat ini adalah riset yang kaku, tidak kreatif, dan harus “ berkacamata” . Maka kak Saska beserta teman- teman nya mendirikan suatu perkumpulan kreatif yang diberi nama Riset Indie. Mengapa Indie? Karena riset yang Kak Saska dan teman- temannya lakukan tidak disokong oleh lembaga manapun, melainkan mereka berdikari, berdiri di atas kaki sendiri. Riset Indie adalah suatu kolektif peneitian, teknologi, sosial, politik dan media. Riset Indie berusaha menjadi inkubator ide bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan komunitas ini.
Proyek- proyek yang dilakukan pun bermanfaat sekali kepada banyak orang walaupun berbentuk riset. Proyek pertama mereka adalah Project Polaroid, sebuah proyek untuk kembali mengeksiskan kamera polaroid. Tetapi, sayang sekali proyek tersebut masih belum sempurna dan Bangkrut ditengah jalan. Selanjutnya adalah proyek First Animatronic. Animatronic adalah perangkat robotik yang dibentuk seperti mahkluk hidup, dalam hal ini adalah alien. Proyek ini sukses karena dukungan dari banyak pihak yang berbeda latar belakang, seperti latar belakang elektronika untuk membuat robotnya, dan latar belakang seni untuk membuat wajah alien yang sangat mirip
Proyek selanjutnya yang akan dilaksanakan tanggal dua puluh september adalah Angkot Day. Riset Indie akan menjadikan semua angkot rute Kalapa-Dago akan tertib, nyaman, tidak penting, dan gratis. Silahkan kunjungi http://angkotday.info/ atau http://angkotday.tumblr.com/ untuk info proyek angkot day yang lebih jelas, agar setidaknya kita dapat memberikan apresiasi atau kontribusi bagi proyek riset ini.



Theo Syamuda
19813033

Resume Seminar OSKM 2013

Pada hari Jumat, 23 Agustus 2013, seluruh peserta OSKM 2013 berkumpul di atrium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) untuk mengikuti seminar yang dapat dibilang "istimewa". Mengapa begitu? Karena pada seminar ini didatangkan tamu yang istimewa pula, yaitu Pak Gita Wirjawan selaku Menteri Perdagangan RI sekaligus Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia dan juga Ibu Tri Mumpuni, seorang pemberdaya listrik untuk daerah-daerah terpencil. Selain itu, ada dua pembicara lain yaitu tim WANADRI dan juga Kak Saska, pemilik sekaligus CEO Riset Indie. Dan tak lupa juga moderator untuk seminar kali ini yang tak kalah istimewanya, yaitu Kak Maria Selena, Putri Indonesia 2011 yang juga alumni Institut Teknologi Bandung.

Sumber: OSKM ITB 2013

Berikut rangkuman hasil seminar dari empat pembicara tersebut.

Sesi 1
Pembicara: Pak Gita Wirjawan

     Semangat kemahasiswaan identik dengan kearifan lokal yang sesuai dengan misi mahasiswa ITB, yang kelak akan menjadi calon-calon pemimpin Indonesia di masa depan. Sebagai contoh, saat Pak Gita pergi ke Guangzhou, Cina, beliau diminta untuk memberi semangat kepada atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang mewakili bangsa ini untuk bertanding disana. Untuk memantik semangat mereka, Pak Gita mengatakan, "If you want it, you'll get it." Hasilnya? Atlet-atlet Indonesia pun berhasil menjadi juara di Cina dan membanggakan tanah air mereka berkat kerja keras mereka.
     Dalam bidang ekonomi, Pak Gita mengatakan bahwa masa depan kita tidak akan bisa menjad relevan dengan hal apapun tanpa semangat untuk mendegradasi korupsi. Siapapun pemimpin kita, ia harus selalu mengedepankan demokrasi dan jangan sampai menyalahgunakan demokrasi tersebut. Kita sebagai masyarakat Indonesia pun harus bisa menjaga stabilitas politik agar dapat relevan dengan perekonomian negara ini.
     Letak Indonesia sendiri sangatlah strategis, namun perekonomiannya hanya mengalami peningkatan sebesar 6% per tahunnya. Oleh karena itu, kita harus mengisi konsumsi dalam negeri dengan produk-produk lokal. Kita pun harus berbudaya dengan penuh rasa bangga. Sebagai contoh, lihatlah negara Korea Selatan. Mereka awalnya hanya melakukan ekspor pangan, namun sekarang sudah berhasil mengeksportasi budaya, seperti misalnya budaya K-Pop atau drama Korea yang begitu sukses di pasaran mancanegara. Sedangkan Indonesia sendiri belum dapat dianggap sukses. Produktivitas kita masih harus ditingkatkan hingga 60% agar dapat menjadi negara yang sukses. Masyarakat Indonesia pada umumnya belum mahir dalam menggunakan teknologi, sehingga belum bisa menciptakan produk-produk sendiri. Indonesia pun tidak dapat meningkatkan daya saing jika pengusaha-pengusahanya diharuskan membayar suku bunga sebesar 20% sedangkan Malaysia saja hanya diharuskan membayar 2%. Kita harus berusaha agar suku bunga tersebut dapat turun.
     Orang-orang di Thailand dan Vietnam pun sudah jauh lebih maju. Mereka sudah mulai belajar bahasa Indonesia denan tujuan dapat memasarkan produk-produknya di Indonesia dengan baik, sedangkan Indonesia sendiri belum melakukan hal yang sama. Untuk itu, diperlukan persatuan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.
     Intinya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang dapat menjawab tantangan di masa depan. Ini berkaitan dengan sejauh mana pemimpin tersebut responsif terhadap permintaan rakyat. Tentu ini tidak mudah, namun ITB diharapkan agar terus dapat menjadi "pabrik" penghasil pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik di masa depan. Tantangannya adalah Indonesia harus berhasil mengedepankan nasionalisme dalam segala aspek.


Sesi 2
Pembicara: Indra Hidayat, anggota WANADRI

     Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas. Sebenarnya Indonesia lebih tepat disebut "negara kelautan" dibandingkan dengan "negara kepulauan", karena wilayah Indonesia lebih banyak didominasi wilayah perairan. Namun, Indonesia lebih berorientasi ke daratan. Sebelum Deklarasi Juanda, masih banyak perairan milik negara asing yang terdapat di dalam wilayah Indonesia. Namun setelah Deklarasi Juanda, wilayah perairan Indonesia pun berhasil dimiliki sepenuhnya oleh Indonesia. Selain lautan, Indonesia pun memiliki banyak sekali sungai. Indonesia memiliki garis sungai terpanjang kedua di dunia.
     Selain dalam hal wilayah, kultur Indonesia pun sangat beragam. Namun, Indonesia memiliki kendala yaitu interpretasi budaya. Yang dimaksud dengan interpretasi budaya adalah ketika budaya kita diklaim oleh negara lain. Sebenarnya kita tidak perlu merasa resah dalam menanggapi masalah ini, karena jika budaya kita diklaim oleh negara lain kita dapat menjadi lebih kreatif dalam menciptakan budaya-budaya baru dan negara lain pun akan menjadi pengikut kita. Namun Indonesia belum bisa menjadi seperti itu.


Sesi 3
Pembicara:Ibu Tri Mumpuni

     Ada dua hal penting yang harus kita miliki, yaitu pengetahuan dan logika, serta perasaan (empati). Jika kedua hal ini kita miliki dan berjalan secara berkesinambungan, maka kita akan mampu "membaca" Indonesia dengan baik. Jika kita tidak menggunakan logika dan perasaan atau yang biasa disebut dengan akal sehat, kita hanya akan "membaca" Indonesia untuk diri sendiri.
     Mengenai perekonomian di Indonesia, ekonomi Indonesia telah dimanfaatkan sehari-hari oleh para pemilik modal dan teknologi tanpa memerhatikan kemanusiaan. Maka, diperlukanlah wirausaha sosial. Makna ekonomi yang sesungguhnya adalah melakukan sesuatu yang disukainya dengan sebaik-baiknya. Namun yang terjadi sekarang ini adalah pertumbuhan yang semakin tinggi, sehingga ekonomi pun akan semakin tinggi.


Sesi 4
Pembicara: Saska
 
     Riset indie adalah sebuah kolektif penelitian di bidang teknologi, dan sosial, sebagai penyaluran aktivitas. Riset indie memilih topik-topik pendidikan  sebagai ide yang baru, lalu dijadikan ide usaha.
     Proyek riset indie yang pertama adalah polaroid. Berawal dari ketertarikan Saska terhadap kamera polaroid dan melihat fakta di lapangan bahwa pada tahun 2008 pabrik kamera polaroid yang bangkrut karena kalah bersaing dengan kamera digital. Kemudian pabriknya dijual tetapi dibeli lagi untuk produksi film-film kamera analog instan. Oleh Saska, dibuatlah proyek berjualan film dan kamera namun akhirnya tak bertahan lama.
     Proyek yang kedua adalah animator unik, yaitu sebuah robot yang digerakkan secara elektronik lalu dipakaikan make up effect sehingga menyerupai manusia asli. Setelah itu, mereka pun mencoba membuat Project Alinea (sebuah proyek dengan memakai karakter alien).
     Proyek yang terakhir dan sedang berlangsung yaitu Angkot Day yang dibuat sebagai bentuk kepedulian Saska terhadap kemacetan Bandung dengan cara membuat angkot yang ditumpangi di Bandung menjadi aman, nyaman, dan gratis selama satu hari penuh. Angkot Day ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 September nanti dengan menggunakan angkot trayek Kalapa-Dago.
 
 
Penulis
Giffani Kartika Aviantty
NIM 16013241

seminar oskm 2013


SEMINAR OSKM ITB 2013
SESI 1
Narasumber:Bapak Gita Wiryawan(Menteri Perdagangan)
       Pada saat ini Indonesia merupakan negara yang kategori perekonomiannya masuk 15 besar dunia dan merupakan negara muslim terbesar G20.Melihat kenyataan tersebut pada dasarnya  pendidikan kita merupakan senjata yang ampuh digunakan untuk bersaing menghadapi dunia.Oleh karena itu,Indonesia membutuhkan pemimpin muda yang bisa menjawab tantangan di eranya.Pemimpin muda yang ditekankan disini adalah pemimpin muda yang mempunyai kearifan lokal dan proaktif.Jika tidak dilandasi dengan hal tersebut bangsa ini akan kehilangan jati dirinya.Tidak hanya itu sang pemimpin muda harus menjadi seorang Garuda yang kreatif,Terampil dan melek teknologi. Disini kita sebagai mahasiswa ITB angkatan 2013 hendaknya menyiapkan dan menempa diri untuk menjadi pemimpin masa depan.
SESI 2
Narasumber: Indra Hidayat (WANADRI)
       Indonesia merupakan negara kelautan bertabur pulau dengan luas lautan 3,1 juta km2 kira-kira 30% dari luas total wilayahnya sedangkan luas daratan 1.800 km2.Negeri kita ini memiliki 17.000 pulau yang didalamnya terdapat berbagai sumber daya alam.Berdasarkan fakta sungai yang ada di daerah Jawa dan Sumatra bersifat curam sedangkan  daerah Kalimantan bersifat dangkal.Tidak hanya sungai panas geotermal yang dihasilkan oleh gunung berapi juga dapat digunakan sebagai sumber energi.Namun sampai saat ini negara yang memiliki 34 Provinsi dan 504 Kabupaten dan Kota ini memiliki banyak kendala untuk mengoptimalkan potensi tersebut.Diantaranya  interferensi budaya asing dan bencana alam.Oleh karena itu,sebagai perwujudan rasa cinta tanah air kita harus sadar diri,sadar lingkungan dan sadar tujuan.




SESI 3
Narasumber:Ibu Tri Mumpuni(Pemberdaya Listrik 60 daerah
                         Terpencil di Indonesia)
Integritas dan Kompetensi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa.
         Integritas dan kompetensi terdiri dari pengetahuan(logika) dan perasaan(empati). Berdasarkan hasil survey narasumber di era teknologi ini masih ada sekitar 100 juta penduduk di daerah terpencil yang belum menikmati listrik mereka tersebar di 33 juta desa.Merasa iba akan keadaan tersebut Ibu Tri Mumpuni mengajak kita kaum mahasiswa untuk mendukung dan mewujudkan mimpi mereka.Memang saat ini sistem ekonomi tak lagi manusiawi lagi di negeri ini .Untuk memperbaiki sistem ekonomi tersebut kita diwajibkan untuk melakukan Peluruhan Visi Pembangunan dan Perubahan Paradigma Investasi.Selain itu beliau berpesan kelak ketika kami lulus dari ITB tidak pro industri dan pro perdagangan global.
SESI 4
Narasumber:Kak Saska(Pendiri dan CEO Riset Indie)
     Riset Indie merupakan sebuah perkumpulan yang mengerjakan:
a) Polaroid:Meneliti dan menginovasi kamera jaman dulu.
b)Animatronic:robot yang di make up sehingga tampak seperti makhluk asli.Robot ini diberi 
                            diberi nama alinea dari planet paragraf.
c) Angkot Day:merupakan sebuah riset yang bersifat ekonososial.Kegiatan naik angkot gratis
                           satu hari ini mengajak warga Bandung untuk berminat naik angkot agar
                           polusi asap kendaraan berkurang.
Kak Saska berpesan bahwa ITB merupakan Kawah Candradimuka,ITB miniatur Indonesia. Oleh karena itu,kita harus menggatungkan cita-cita setinggi langit diikuti dengan kerendahan hati.
Fadilla Firmaniah
16113071    





REVIEW SEMINAR OSKM 2013 (ANGELA DRADJATI DEWIATENA)


SEMINAR OSKM 2013

Seminar OSKM 2013 ini dilaksanakan pada Hari Jum’at, 23 Agustus 2013 dengan menghadirkan 4 orang pembicara, juga di moderatori oleh Putri Indonesia 2011 “Maria Selena”.

Pembicara I  : Menteri Perdagangan RI, Bapak Gita Wirjawan.

                Negara kita hanya bisa sukses dengan Pluralisme. Dengan menjaga stabilitas ekonomi agar lebih relevan, Negara kita membutuhkan pemuda untuk menjadi pemimpin bangsa dengan didampingi oleh kearifan lokal bangsa ini. Kita harus mewujudkan para pemuda di Negara ini menjadi para pemuda yang pro aktif. Apa saja itu proaktif? Proaktif sendiri dapat dilihat dari unsur kemahiran teknologi, ekonomi, budaya dan demonstrasi.

                Kita sebagai pejuang bangsa ini harus bisa menggarudakan diri kita sendiri. Kita harus bangga memakai segala macam budaya yang terlahir di Negara kita ini. Masalah yang terkadang suka dipegang oleh bangsa ini adalah “kita sulit menganggap kita sukses dan berbudaya bangsa”. Oleh karena itu Produktifitas harus dikembangkan. Dengan cara tersebut kita dapat mengembangkan ekonomi bangsa ini. Kita harus berani maju untuk berteknologi, demonstrasi, pluralisme, untuk menjadikan budaya bangsa yang lebih besar.

                Salah satu penyebab yang berikatan kuat adalah masalah pendanaan dan pendidikan. Kita harus menyetarakan daya saing Negara ini. Resiko tidak kecil! Resiko kita bisa kontraksi dan produk pendidikan adalah senjata untuk bersaing dan apapun yang kita lakukan harus semangat bersatu! Jangan saling menjatuhkan antar saudara sebangsa, karena kita seharusnya bersaing dengan Negara luas. Jadi mari kita dengarkan dan laksanakan pesan dari Bapak Menteri kita untuk menjadikan Garuda-garuda yang kreatif, terampil, berwawasan teknologi, yang punya semangat kebangsaan, dan mempunyai potensi kearifan lokal. Dan memikirkan kepentingan rakyat adalah segalanya!

 

Pembicara II : WANADRI

                Wanadri merupakan Himpunan Penempuh Rimba dan Pendaki. Wanadri merupakan suatu himpunan yang paling tua di Indonesia diantara himpunan sejenisnya. Dengan mendirikan himpunan ini terdapat suatu tujuan untuk mewujudkan Cinta Tanah Air.

                Di dalam seminar tersebut kita disadarkan oleh kekayaan alam Negara yang kita miliki ini. Indonesia merupakan Negara maritime dan kepulauan, bahkan bisa disebut Negara kelautan yang terdiri dari pulau-pulau.

                Wanadri memaparkan kekayaan apa saja yang alam Indonesia punya, diantaranya :

1.       Biorigional

2.       Pesisir terpanjang di dunia nomor 2

3.       Pulau-pulau yang banyak

4.       Sungai-sungai yang beraneka ragam

5.       Kawasan Karst yang banyak belum terjamah.

6.       Medan Khatulistiwa

7.       Dataran-dataran

8.       Gunung Berapi

 

Indonesia dapat kita sebut dalam dua hal :

a.       Rumah Indonesia yang berarti kaya akan banyaknya wilayah dan kabupaten.

b.      Rumah Nusantara yang berarti kaya akan budayanya.

 

Dalam menjaga dan mengembangkan Negeri kita tercinta ini, kita butuh beberapa sikap (versi WANARDI), yaitu :

·         Sadar Diri

·         Sadar Lingkungan

·         Sadar Tujuan

 

Jadi mari kita jaga Negara kita Indonesia agar tetap dan lebih indah dengan banyak kekayaan alam yang Negara kita punya.

 

Pembicara III : Ibu Tri Mumpuni

                Ibu Tri Mumpuni menyampaikan persoalan mengenai Logika dan Kompetensi. Untuk Indonesia lebih baik, kita harus mempunyai dua aspek yang ada pada diri kita yaitu pengetahuan ( logika ) dan perasaan ( empati ). Dalam dua aspek tersebut akan menghasilkan suatu akal sehat. Akal sehat ini yang kita butuhkan untuk membangun Negara kita menjadi lebih baik.

                Survei membuktikan di Negara kita masih saja banyak “bendera-bendera Negara asing” bertebaran. Apa tanggapan kalian? Apakah kalian bangga? Sedangkan pada sisi lain saudara sebangsa kita masih sangat membutuhkan. Ibu Tri Mumpuni memperlihatkan banyak potret kehidupan di Indonesia yang jauh sekali dari hidup layak.

                Masalah yang terjadi dapat kita lihat dari suatu tempat terpencil dan masih banyak tersebar tetapi sulit infrastruktur. Ada lagi masalah tentang banyaknya sumber daya yang tidak dipakai maksimal. Dan yang pada akhirnya juga dapat kita lihat berdampak pada 60% jwa anak Indonesia hidup dengan kondidi yang tidak memungkinkan.

                Dalam Seminar ini kita diberi tugas untuk menjadi pemimpin yang INTERGRITAS! Dan ada beberapa hal yang perlu kita lihat untuk melaksanakan hal tersebut yaitu ;

a.       Penelusuran visi pembangunan

b.      Perubahan paradigm Investasi

c.       Pembalasan Pertumbuhan Usaha

 

Pembicara IV : Bro Saska (Riset Indie)

                Pemateri kali ini adalah pemateri penggagas suatu project penting tapi asik tentang riset. Saska, yang katanya ingin dipanggil dengan panggilan Bro bukan Bapak ini adalah pencetus suatu lembaga organisasi yang ia beri nama “Riset Indie”. Satu hal yang saya ingin katakana adalah dari sisi kreatifnya.

                Riset Indie merupakan suatu organisasi penelitian dalam bidang apapun untuk mencari solusi yang lebih baik daripada sebelumnya. Project yang Bro Saska kerjakan beserta kelompoknya seperti “Project Polaroid” dan “Project Angkot”. Di setiap projectnya ia selalu saja meneliti dulu akar dari permasalahannya dan mencoba solusi. Tapi ini  bukan hanya sekedar solusi. Bro Saska seringkali mempraktekkan karya-karya yang ia buat terlebih dahulu untuk di cek kembali, apakah solusinya tersebut terbukti bisa menghasilkan gagasan yang lebih baik atau tidaknya.

                Ada suatu pesan yang Bro Saska sampaikan kepada kami melalui Seminar OSKM 2013 ini. Ia menyarankan kami untuk ber networking. Carilah banyak teman, banyaklah bersosialisasi dan berorganisasi, karena dari sanalah kita dapat belajar suatu hal yang banyak kita belum tahu. Dan janganlah menjadi orang yang merasa sudah pintar. Karena jika kalian seperti itu kalian tidak akan menemuka ilmu tersembunyi yang akan kalian dapatkan dari teman-teman kalian yang ada di sekitar kalian.

 

Angela Dradjati Dewiatena

FITB

16313156

 

 

Resume Seminar 23 Agustus - Muhammad Ihsan Adfinda

Sesi 1: Bapak Gita Wirjawan
      Bapak Gita Wirjawan adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Sebutnya, untuk memajukan ekonomi Indonesia, diperlukan pemimpin yang memiliki kearifan lokal. Pemimpin yang  mengedepankan toleransi antar suku dan budaya tanpa memudarkan adat budaya tersebut.
      Pak Gita yang juga pernah menjabat sebagai ketua PBSI menyampaikan, “If you want it, you’ll get it”. Untuk mendapatkan Indonesia yang jaya, kita juga harus berusaha. Kita harus bersaing dengan negara asing yang kompetensinya cukup tinggi, dengan menyaingi tingkat teknologinya.

Sesi 2: Wanadri
      Pada hari ini Wandri berbincang mengenai “Cinta Tanah Air”. Organisasi pencinta alam terkemuka di Indonesia ini yang telah menaklukkan puncak-puncak tertinggi di dunia, berpendapat bahwa sikap cinta tanah ait dapat ditunjukkan salah satunya dengan menjelajahi berbagai daerah di nusantara. Dengan demikian, dapat dipelajari beragam karakter dan budaya bangsa yang tersebar di Indonesia. Dan dengan pengetahuan tersebut, kita dapat mengenal Indonesia lebih baik sehingga lebih cinta negeri dan bermotivasi untuk berkontribusi demi tanah air.

Sesi 3: Ibu Tri Mumpuni
      Ibu yang sering berperan aktif dalam kegiatan sosial ini berbicara mengenai pemuda Indonesia. Untuk bangsa yang lebih maju dan sejahtera, para pemuda Indonesia dituntut untuk memiliki Integritas dan Berkompetensi. Yaitu orang yang seimbang antara pemikiran (logika) dan perasaan. Pemikiran tanpa Perasaan, akan menjadikan manusia sebagai budak / robot saja.

Sesi 4 : Kakak Saska
      Alumni ITB ini merupakan pendiri dan CEO Riset Indie, yaitu wadah karya penelitian yang berorientasi “Do It Yourself”. Beberapa projek yang berhasil dilakukan oleh organisasi tersebut:
Project Polaroid : melakukan perdagangan kamera polaroid beserta filmnya dalam rangka mempertahankan seni dan budaya perfileman tersebut
Animatronik : Pembuatan Robot yang gerakannya menyerupai orang sehingga dapat melakukan acting.
Angkot Day : Hari dimana angkot tidak mengetem dan berhenti sembarangan, dan gratis untuk semua. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan alat transportasi umum yaitu angkot. Pada target akhirnya, semakin banyak yang menggunakan transportasi umum sehingga kemacetan di perkotaan dapat dikurangi.

[Beberapa pelajaran yang diambil secara keseluruhan]

- Suatu bangsa dapat maju berkat dukungan teknologi yang tinggi. Dengan teknologi, dapat menghasilkan barang dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi dari bahan asalnya.

- Orang yang terbaik adalah orang yang bijaksana. Untuk menjadi Bijaksana, perlu melewati berbagai lika-liku rintangan, kesedihan dan kepahitan. Namun hasilnya sangat membahagiakan setelahnya.


-Soft-skill (empati, kepemimpinan, dll) sangat berguna, bahkan lebih penting dari pengetahuan, setelah kuliah dan saat bekerja. Soft-skill ini dapat diperoleh terutamanya melalui partisipasi di unit-unit kegiatan mahasiswa


Penulis:
Muhammad Ihsan Adfinda
16913039

Resume Kolaborasi (Theodora Rosa Vania)


Kolaborasi ialah kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Ada tiga hal yang penting dalam kolaborasi:
1. Inti dasar atau team building. Team building ini artinya yang menjadi ide dasar dalam sebuah kolaborasi.
2. Sejarah pergerakan mahasiswa. Kita semua pasti pernah mengalami masalalu, dan pernah membuat kesalahan pada saat itu. Menjadi mahasiswa kita harus belajar melihat kesalahan yang diperbuat dulu, agar nantinya kita tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.
3. Management konflik. Karena pada jaman sekarang ini kita harus banyak bersosialisasi dengan orang banyak,tidak dapat dihindari bahwa nantinya kita pun akan bertemu bermacam-macam jenis orang. Dari situ juga muncul perbedaan pendapat antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan pendapat menghasilkan konflik, konflik yang tidak bisa dihindarkan itu harus kita selesaikan dan dicari solusi pemecahannya.

Ada pula 3 pendekatan konseptual utama untuk mengelola konflik keorganisasian yaitu:
- Bargaining approach, yaitu dengan membagi rata kesempatan memperoleh sumber daya
- Bureaucratic approach, yaitu mengganti aturan birokratis yang bersifat impersonal untuk pengendalian personal
- System approach, yaitu berisi koordinasi berbagai masalah, ke arah hubungan horizontal

Theodora Rosa Vania
16713130

Review Kolaborasi

Nama       : Harun Nuruddin Akbar
NIM         : 16413059
Fakultas : FTTM
 
 REVIEW
KOLABORASI
 
Kolaborasi merupakan upaya bekerja sama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi adalah “ a purposive relationship”.
Tujuan kolaborasi :
a) memecahkan masalah
b) menciptakan sesuatu
c) menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan
Hambatan dalam berkolaborasi :
- keahlian;
- waktu;
- biaya
- kompetisi
- kearifan konvensional
 
 

Review Seminar OSKM (Theodora Rosa Vania)


  1.  Pak Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI 
Perekonomian Indonesia, yang menduduki urutan ke-15 di dunia membutuhkan kontribusi yang mengerti akan kepentingan dan kebutuhan rakyat, serta eksistensi kerelevanan.  Seberapa besar minat kita ingin untuk mewujudkan sesuatu itu berpengaruh terhadap hasil yang akan kita dapatkan nantinya. Kesuksesan itu ada di depan mata. Para pemimpin dapat menjadi contoh untuk kita, misalnya Ir. Soekarno. Masa depan kita tidak dapat dijadikan lebih relevan secara politik maupun sosial apabila tanpa kekuatan kapasitas kita yang kurang untuk mengedepankan kemampuan yang mendukung. Contohnya seperti terus membangun adat istiadat yang ada di Indonesia, dari setiap daerahnya. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu :
1. Mengacu ke studi, kita perlu meningkatkan 60%produktivitas tenaga kerja di segala macam bidang. 
2. Meningkatan penanaman modal di luar pulau Jawa dan juga industrialisasi dan hiliriasasi Indonesia harus bisa bertambah nilainya, terutama di bidang pendidikan. 
Kita harus membuahkan produk - produk bangsa yang membanggakan. Produk pendidikan adalah senjata yang diperlukan untuk melawan. Apapun  yang kita lakukan harus memiliki semangat kesatuan.
Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang bertanggung jawab, berhubungan dengan sejauh mana pemerintah dapat mengerti akan permintaan rakyat. Kita harus menjadi orang yang nasionalis, tapi juga internasional. Jadilah garuda - garuda yang kreatif, terampil, mengenal teknologi, dan mempunyai semangat kebangsaan. Jalanilah tahun demi tahun dengan tekad seorang pemimpin yang didasarkan atas kearifan lokal. Belajarlah dengan luas, tidak hanya struktur saja.

  1. Indra Hidayat, mahasiswa Teknik Mesin ITB dengan judul “WANADRI”
Dengan mengusung tema tentang ‘Cinta Tanah Air’, Wanadri melakukan ekspedisi ke beberapa tempat di Indonesia. Salah satu ekspedisinya adalah ekspedisi Bukit Barisan. Dari ekspedisi-ekspedisi yang mereka lakukan, banyak hal-hal yang dapat mereka temui dan pelajari. Diantaranya, ada pesisir Indonesia yang menjadi garis pantai yang terpanjang kedua setelah Kanada. Sungai di Indonesia pun memiliki beragam-ragam ketinggian, seringkali keadaannya curam karena barisan-barisan pegunungan di sekitar sungai tersebut. Kemudian adalah kawasan kars. Dikatakan 3 sampai 4 persen saja kawasan kars yang sudah dijelajahi para pendaki Indonesia. Banyak pula pegunungan berapi yang tersebar luas di Indonesia.
Rumah Indonesia, terdiri dari 34 provinsi dan 540 kabupaten. Sedangkan rumah nusantara adalah penyebaran-penyebaran kultur di Indonesia, seperti Sunda, Jawa, Betawi dan masih banyak lagi. Ada beberapa kendala pelestarian budaya Indonesia ini, yaitu:
  • Interferensi Budaya oleh negara lain
  • Bencana alam maupun yang disebabkan oleh manusia
  1. Ibu Tri Mumpuni, seorang pemberdaya listrik dengan judul: INTEGRITAS DAN KOMPETENSI PEMUDA UNTUK KEMANDIRIAN DAN KESEJAHTERAAN BANGSA
Manusia dilahirkan mempunyai pikiran, logika, dan hati. Masing-masing dari bagian manusia tersebut harus saling berkomunikasi, maka akan menumbuhkan akal sehat. Pemuda yang memiliki akal sehat akan menentukan pilihan yang diambilnya dengan lebih cermat. Pilihan tersebut menyangkut pilihan dalam berkata-kata dan bertindak. Dengan begitu, ditambah kepedulian pada bangsanya, maka ia akan mampu memberi kontribusi lebih pula bagi bangsa dan Negara Indonesia. Ia mampu untuk membaca situasi Indonesia dan berusaha memecahkan permasalahan-permasalahan yang dialami negaranya. Cita-cita luhur utama yang mungkin dicapainya adalah menjadikan Indonesia berintegrasi. Dengan begitu, puluhan ribu pulau yang tersebar di Indonesia akan bergerak dan berkembang dalam satu kesatuan.
Definisi yang berkembang saat ini adalah makin baik pertumbuhan, maka makin baik pula tingkat ekonomi dalam suatu Negara. Sistem ekonomi yang berlangsung saat ini tersebut adalah suatu sistem yang tidak Manusiawi. Hal ini disebabkan makin banyaknya orang yang serakah yang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan bersama.
Wirausahawan sosial akan memanajemen aspek sumber daya dan komunitas lokal agar dipergunakan dengan baik. Kelalaian yang terjadi pada hal tersebut dapat mengakibatkan kemiskinan.Seorang wirausaha sosial akan mencoba untuk membuat alternative dalam kehidupan sosial sehingga dapat berlangsung dengan lebih manusiawi, yaitu dapat memberi akses yang sama pada setiap orang untuk berkembang. 

  1. Kak Saska, Alumni ITB teknik elektro 2003 dengan judul “Riset Indie”
Kak Saska adalah seorang alumni ITB dari teknik elektro lulusan 2003 yang sekarang bekerja sebagai inkubator ide. Inkubator ide yaitu seseorang yang menentukan suatu ide menarik, yang kemudian membuat usaha berdasarkan ide tersebut. Langkahnya bermacam-macam, misalnya seperti yang ia lakukan adalah membuat komunitas. Lewat komunitas itulah ia dapat menarik perhatian dari masyarakat Indonesia akan proyeknya. Ada 3 proyek yang sudah dan akan ia kerjakan. Proyek pertama yaitu Polaroid. Polaroid adalah sebuah kamera yang populer digunakan beberapa waktu yang lalu berupa kamera analog yang filmnya besar dan menghasilkan foto langsung jadi, namun pada tahun 2008 perusahaan pembuat polaroid bangkrut. Hal itu dikarenakan munculnya kamera-kamera digital yang penggunaannya lebih instan dan lebih cepat. Sehingga nilai fotografi pada polaroid semakin menurun. Maka Saska memutuskan untuk membeli perusahaan polaroid itu dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang baru, agar karya polaroid itu tidak menghilang begitu saja dalam dunia fotografi di Indonesia. Ia melakukan eksperimen dengan film dan kamera, tapi sayangnya ketika ia mencoba kembali untuk menjual polaroid itu di pasaran Indonesia, Saska tidak begitu sukses hingga perusahaan polaroid itu bangkrut kembali.
Proyek yang kedua yaitu, Animatronic. Animatronic adalah karya menggunakan robot dari teknologi lama dan biasa yang bentuknya dicover dengan topeng atau make up, sehingga hasil akhirnya menghasilkan seperti makhluk hidup yang bisa bergerak. Nama animatronic yang ia buat dan tampilkan di depan masyarakat Indonesia adalah Alinea. Alinea itu semacam alien perempuan yang berasal dari planet ‘Paragraf’. Setelah melakukan pameran itu, Kak Saska mendapat banyak tawaran dari luar untuk kembali mengerjakan proyek-proyek lainnya.
Proyek terakhir yaitu proyek yang akan ia lakukan pada tanggal 20 September ini, bernama “Angkot Day”. Angkot day yaitu dimana dalam satu hari angkot jurusan kalapa-dago akan ditertibkan dan tidak ngetem di jalanan, dan pastinya gratis untuk masyarakat. Proyek ini nantinya bertujuan untuk menciptakan bayangan bagaimana lalu lintas bandung menjadi tidak macet jika angkot-angkot di Bandung ini dapat ditertibkan. Jika nantinya masyarakat Bandung puas dengan pelayanan angkutan umum ini, tim riset indie milik Saska akan mengusulkannya ke pemda atau pemkot Bandung tentang proyeknya, agar nantinya dapat mengurangi kemacetan karena banyaknya kendaraan pribadi di jalanan. 

Theodora Rosa Vania
16713130